Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, selama tiga tahun terakhir ini telah mengumpulkan zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS) sebanya Rp587 juta, yang dialokasikan untuk kepentingan ummat. “Dana yang dikumpukan dari ZIS tersebut mampu mengurai masalah sosial seperti bedah rumah, bantuan kesehatan, pendidikan,” kata Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional Langkat, Sukhyar Mulianto, di Stabat, hari ini. Selama kepemimpinannya tiga tahun berjalan, dana yang terhimpun mencapai Rp587.794.946, dengan perincian tahun 2009 sebesar Rp103.702.432, tahun 2010 sebesar Rp180.621.074 dan tahun 2011 sebesar Rp303.471.450. “Dana yan dihimpun tersebut, terus meningkat rata-rata per tahunnya mencapai 180 persen,” katanya. Jelas ini sangat menggembirakan, karena hampir 85 persen, PNS yang muslim di jajaran Pemkab Langkat sudah memasukkan dana zakat, infaq, dan shadaqahnya di BAZNAS Langkat, katanya. Dari dana yang terhimpun itu, kata Sukhyar Mulianto, pihaknya menyalurkan kepada 12 program yang sudah ditetapkan pada kepengurusan priode 2009 – 2012. Dana yang dihimpun itu, lanjutnya, untuk melakukan bedah rumah sebanyak 14 unit kepada masyarakat yang rumahnya tidak layak huni, dan bantuan buat 1.075 fakir miskin dan kaum dhuafa, katanya. Selain itu, BAZNAS Langkat juga menyalurkan dana tersebut buat 215 anak yatim, memberikan bea siswa buat 144 anak tidak mampu, bantuan buat 28 unit lembaga pendidikan madrasah, dan juga memberikan bantuan buat rehab 18 masjid yang ada di berbagai kecamatan di Langkat. Sedangkan total dana yang disalurkan selama tiga tahun terhadap berbagai kegiatan yang dilakukan itu,kata Sukhyar mencapai Rp471.354.878. Selain itu, BAZNAS Langkat, dalam menghimpun dana ummat kedepan telah melakukan terobosan di berbagai kecamatan, dengan menyediakan 11 unit sepeda motor yang diperuntukkan buat pengurus untuk mengelola dana ummat tersebut, katanya. Sukhyar Mulianto juga menyampaikan walaupun berbagai upaya dan terobosan sudah dilakukan, terdapat juga berbagai kendala di lapangan, dalam menghimpun dana ummat ini seperti masih rendahnya kesadara ummat dalam menunaikan ZIS. Selain itu, belum optimalnya diversifikasi pengumpulan dana, keterbatasan anggran operasional, jumlah sumber daya manusia yang masih terbatas, serta penyuluhan kepada muzakki yang belum optimal. “Yang pasti, kami ingin mendorong masyarakat, PNS, dan pengusaha untuk menyisihkan sebahagian pendapatan mereka buat kepentingan umat melalui BAZNAS Langkat,” katanya. Secara terpisah, Ketua Al Jamiyatul Washliyah Langkat, Ahmad Zeid Nur, mengatakan, sangat mendukung gagasan, program dan langkah yang dilakukan kepengurusan BAZNAS Langkat ke depannya. “Seluruh potensi ummat Islam yang ada di Langkat, harus benar-benar terlibat untuk menghimpun dana ummat ini, sehingga Langkat terwujud menjad daerah sadar zakat,” katanya. Pihaknya juga akan mengimbau warga masyarakat Langkat, untuk memberikan ZIS melalui wadah BAZNAS, sehingga dana ummat benar-benar terhimpun, dan dapat dialurkan untuk kepentingan ummat.